Panjang Sabar dan Pengampun
Kalangan Sendiri

Panjang Sabar dan Pengampun

Lori Official Writer
      1042

Shalom, selamat pagi saudaraku. Jumpa kembali dengan saya, Maria Kaesmetan. Di pagi hari ini, sebagaimana Tuhan memberi kita nafas, Tuhan memberikan kita kesempatan hidup, dan kita bisa merasakan matahari bersinar.

 

Ayat Renungan: Kolose 3: 13“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”

 

Tuhan masih memberi kita waktu hidup di dunia ini supaya kita menghasilkan buah. Buah itu bisa berupa kasih, kebaikan, jiwa-jiwa yang dibawa kepada Kristus, atau kehidupan orang lain yang terinspirasi oleh iman kita.

Sebagai saudara dalam Kristus, kita seperti kakak dan adik dalam keluarga rohani. Tapi kedewasaan rohani tidak selalu sejalan dengan usia. Seseorang yang muda bisa saja lebih dewasa rohaninya karena ia sungguh-sungguh mempraktikkan firman Tuhan dalam hidupnya. Sementara orang yang lebih tua belum tentu matang jika tidak hidup dalam kebenaran.

Kolose 3:13 mengajarkan dua sikap penting: sabar dan mengampuni. Orang yang sabar adalah orang yang mengerti mengapa ia harus bersabar—karena ia memiliki penguasaan diri dan pemahaman dari firman Tuhan.

Contohnya seperti anak kecil yang menangis karena ingin dibelikan sepeda, padahal belum mengerti prosesnya. Demikian juga, orang yang belum dewasa rohani sering sulit memahami proses Tuhan dan cenderung bereaksi dengan emosi.

Namun, saat kita belajar Firman Tuhan dan mempraktikkannya, kita mulai bertumbuh. Kita belajar menahan diri, menunggu waktu Tuhan, dan dimampukan untuk mengampuni. Kita mulai melihat saudara kita yang masih dalam proses bukan sebagai beban, tapi sebagai orang yang sedang bertumbuh dan perlu dukungan.

Di sinilah letak keindahan kasih persaudaraan dalam Kristus. Ketika kita bersabar dan mengampuni, kita menciptakan ruang bagi orang lain untuk bertumbuh. Kita menjadi penolong dan pelindung, bukan penghakim. Kesatuan pun lahir, dan tubuh Kristus menjadi lebih kuat dan penuh damai.

 

Action:

1. Apakah ada seseorang dalam hidupmu yang perlu kamu sabari atau ampuni hari ini?

2. Mintalah kekuatan dari Tuhan untuk bersabar dan mengampuni seperti Kristus mengampuni.

3. Ambil langkah nyata—hubungi orang tersebut, sampaikan pengampunan, atau doakan dia secara khusus.

Mari menjadi pembawa damai di mana pun kita berada. Biarlah kasih dan pengampunan menjadi buah nyata dari kedewasaan rohani kita. Tuhan Yesus memberkati!

 

Hak Cipta ©Maria Kaesmetan, Departemen Spiritual Life CBN Indonesia

Ikuti Kami